Ulangan 30:15-20 | Dosa Dianggap Enak

Renungan Khotbah Tafsir Ulangan 30:15-20 Karena hukumannya datangnya belakangan, orang jadi berani melanggar.
Ulangan 30:15-20

Dosa Dianggap Enak — Kalau memang apa yang dikatakan oleh Tuhan dalam perikop kita hari ini (ambil saja contoh ayat 15, 19) adalah "semudah itu untuk dilakukan", maka dunia ini sudah dari dahulu aman, damai dan sejahtera.
Ulangan 30:15-20
Kehidupan atau kematian
30:15 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
30:16 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
30:17 Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,
30:18 maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Semua orang tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan olehnya, terutama bila dikaitkan dengan perintah Tuhan untuk dirinya.

Jadi mengapa sangat sulit untuk memilih, kehidupan dan keberuntungan dibandingkan dengan kematian dan kecelakaan? Taat, maka diberkati. Memberontak, maka dihukum.

Pilihan yang mudah, seharusnya.
Saya gak mau dihukum, maka saya pilih taat. Mudah kan?

Sejarah bangsa Israel sendiri kita tahu bahwa mereka jatuh bangun di dalam keberdosaan dan pertobatan mereka. Sekarang tobat, besok kumat, tobat lagi, kumat lagi.

Perikop kita terjadi saat bangsa Israel belum masuk ke tanah perjanjian. Belum ada kerajaan Israel, masih jauh di depan sana periode kerajaan Israel.

Tetapi toh kita bisa melihat juga di depan sana (dalam sejarah kelanjutan bangsa Israel setelah perikop kita ini), bangsa Israel pun seringkali dihukum Tuhan karena ketidaktaatan mereka. Puncaknya ya peristiwa pembuangan ke Babel.


Jadi, persoalan memilih “berkat atau kutuk” memang tidak semudah itu.

Karena dari dahulu sampai sekarang, bahkan sampai zaman akhir nanti, akan selalu ada orang yang menganggap: "berbuat dosa itu enak". Sampai-sampai ada ungkapan kekesalan, "Kenapa yang enak-enak itu justru yang dosa".

Kalau seseorang sudah menganggap rasa dosa itu sebagai rasa yang enak-nikmat, maka hal itu menjadikannya mendapatkan "pengganti rasa enaknya" hidup diberkati oleh Tuhan melalui ketaatan.

Posisinya jadi seimbang. Taat, enak karena diberkati. Berbuat dosa pun merasa enak, walau tahu perbuatan itu dilarang oleh Tuhan. Jadi mau taat atau berontak, merasa sama-sama posisi enak.

Apalagi jika seseorang menganggap taat itu gak enak (karena saya taat, saya sulit promosi jabatan, misalnya), makin terbukalah godaan untuk melakukan dosa yang dianggapnya lebih enak.

Hanya ada satu kelemahan (yang sering diabaikan) orang yang menganggap "berbuat dosa itu enak".

Dampak jangka panjang yang sudah pasti diterimanya bila tidak segera bertobat. Karena Tuhan seringkali tidak menghukum "saat itu juga". Tapi nanti, waktunya akan tiba.

Mungkin, jika hukuman Tuhan selalu datang tepat disaat seseorang berbuat dosa, tidak akan ada orang yang berani melanggar perintahNya.

Karena hukumannya datangnya belakangan, orang jadi berani melanggar. Apalagi kalau sudah berprinsip: bertobatnya nanti saja.

Hmmm, iya kalau sadar, iya kalau sempat tobat. Kalau gak sempet tobat kan ambyar lah sudah.

Sharing
Apa yang harus diingat oleh setiap kita untuk pada akhirnya tidak menganggap “berbuat dosa itu sebagai sesuatu yang enak-enak”?

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>