Lukas 2:1-25 | Ketahanan Keluarga

Lukas 1:5-25

Ketahanan Keluarga — Selamat untuk bung Edi dan mba Adel. Selamat untuk keluarga besar karena hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi kita semua yang mengenal bung Edi dan mba Adel.

Semua hal yang sudah dilewati bersama kemarin, ada banyak keringat dan air mata - perjuangan - Akhirnya boleh dibuat lega oleh Tuhan karena hari ini kita semua boleh menyaksikan pemberkatan pernikahan kedua saudara terkasih kita.

Hari ini kita berbahagia.

Akan tetapi tunggu dulu, menurut banyak orang yang telah masuk dalam kehidupan keluarga, bahagia-bahagianya bulan madu itu hitungannya cepat sekali.

Pernah ada yang bilang hanya hitungan bulan. Setelah itu? Kebahagiaan adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan.

Saya sengaja memilih bahan renungan dari Lukas 2:5-25 karena kita masih dekat dengan Natal dan keluarga Zakharia dan Elisabeth adalah salah satu contoh teladan keluarga dengan ketahanan yang luar biasa dalam berjuang untuk bahagia.
Lukas 1:5-25
Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembabtis
1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
1:8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
1:9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
1:10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
1:11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
1:12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."
1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
1:21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.
1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.
1:23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.
1:24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:
1:25 "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."
Dan mereka telah sangat teruji.

Ada beberapa hal yang mau saya ajak untuk kita renungkan bersama untuk menggapai kehidupan keluarga yang bahagia.

Tahan Pergumulan

Keluarga yang berbahagia kan bukan berarti keluarga itu tidak memiliki pergumulan yang berat-berat.

Elisabeth dan Zakharia memiliki satu pergumulan yang pasti berat untuk mereka karena sejak awal mereka menikah hingga usia mereka kini sudah lanjut (ayat 7), mereka belum (atau tepatnya tidak bisa) punya anak (karena Elisabeth disebut mandul).

Di depan sana ada banyak hal yang bisa kita ributkan sebagai keluarga. Mulai dari ekonomi sampai hal-hal yang sepele tapi dibuat jadi besar, itu semua akan selalu ada.

Lalu apa yang membuat Elisabet dan Zakharia (dan kita juga) sanggup bertahan sebagai keluarga bahagia?

Tahan Gosip

Tantangannya bukan hanya di dalam, di tengah kehidupan keluarga kita dalam keseharian. Akan tetapi tantangannya juga pasti datang dari luar.

Diomongin, dinilai, digosipin, itu mah sudah pasti.

Lukas 1:25
"Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."

Elizabeth dan Zakaria? Jangan ditanya lagi. Ayat 25 sudah menjelaskan semuanya: selama itu mereka dipandang oleh orang-orang (diomongin oleh orang-orang): memiliki aib.

Lagi-lagi, kok bisa keluarga Zakharia dan Elizabeth ini bertahan sedemikian rupa dengan omongan gosip orang-orang yang ada di sekitar mereka?

Tahan Ngobrol

Menjawab dua pertanyaan yang telah disampaikan di atas tadi, ini dia salah satu jawaban kuatnya.

Kalau dalam teks kita hari ini, jawabannya adalah karena keluarga Zakharia dan Elisabeth tahan ngobrol. Komunikasi.

Ngobrol dengan pasangannya. Terbuka.
Ngobrol juga dengan Tuhan. Doa dan ibadah.

Menarik ya di ayat 13 dikatakan begini:

Lukas 1:13
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.

Zakharia dan Elisabeth tetap berdoa (sampai detik itu), membicarakan semua pergumulannya kepada Tuhan ... meskipun ... mereka tahu saat itu mereka sudah tua dan mereka tahu juga bahwa salah satu pasangan mereka disebut mandul (ayat 7).

Doa mereka akhirnya dijawab oleh Tuhan.

Terakhir, saya kok percaya ya dengan atau tanpa dengan kehadiran Gabriel membawa kabar baik bagi kehidupan keluarga mereka (doa mereka terjawab), saya tetap percaya bahwa keluarga Zakharia dan Elisabeth tidak akan kehilangan kebahagian yang telah mereka bangun dengan kokoh hingga hari itu.

Untuk membuat suatu perkawinan sukses, diperlukan dua orang. Namun untuk menghancurkannya, satu orang sudah cukup. (Samuel Herbert Louis)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>