Keluaran 16 | Lakukan ini daripada Bersungut-sungut

Renungan Khotbah Tafsir Keluaran 16 Daripada bersungut-sungut lebih baik menaikkan pengharapan dan permohonan dalam doa.
Keluaran 16

Daripada bersungut-sungut lebih baik menaikkan pengharapan dan permohonan dalam doa.

Lakukan ini daripada Bersungut-sungut — Syalom bapak ibu semuanya. Setiap kita pantas saja bila kecewa melihat perilaku orang Israel dalam perikop kita hari ini.

Bagaimana tidak?

Israel baru saja memiliki pengalaman ditolong oleh Allah ketika mereka ada di Elim (perikop sebelum yang kita baca hari ini). Dan akan jadi lebih miris lagi sewaktu kita jua menyadari bahwa Israel baru saja mengalami pertolongan Allah yang luar biasa dalam menyeberangi Laut Teberau (ini renungan minggu yang lalu ya).

Jadi sewaktu kita melihat di perikop kita sekarang bangsa Israel bersungut-sungut di ayat 3, kok rasanya jadi sedih banget ya. Seakan-akan Allah tiada.

Manna
16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."
16:4 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
16:5 Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."
16:6 Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang Israel: "Petang ini kamu akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
16:7 Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"
16:8 Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya--apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
16:9 Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu."
16:10 Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun--maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan.
16:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
16:12 "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.
16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
16:15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.
Saya mau langsung mengajak kita untuk merenungkan dua hal saja dari perikop kita hari ini.

Ubahlah Sungut-sungutmu menjadi Doa


Saya kepikiran tentang pertanyaan apakah seseorang tidak boleh bersungut-sungut tentang kesulitan-kesulitan yang terjadi di dalam kehidupan yang dialami sekarang ini?

Inginnya sih saya bilang tidak boleh. Akan tetapi, kenyataannya bersungut-sungutnya bangsa Israel adalah gambaran yang nyata dari reaksi semua orang dalam kali pertama menyikapi pergumulan hidup yang mereka alami.

Yang saya mau ajak untuk kita belajar lakukan sekarang adalah daripada kita bersungut-sungut bukankah akan lebih baik kita mengubah sungut-sungut itu menjadi doa permohonan dan pengharapan kepada Allah yang selalu menyertai hidup kita.


Tanpa Tengok-tengok


Yang terakhir tentang tema sinodal minggu ini, "Tahu Bersyukur".

Bapak dan ibu pernah kepikiran seperti ini atau tidak?

Kenapa sih orang baru bisa bersyukur setelah tengok kanan kiri depan belakang atas bawah lebih dulu dan menemukan lebih dulu yang lebih menderita daripada kita?

Resikonya tengok kanak kiri depan belakang atas bawah ya seperti yang dialami oelh bangsa Israel di perikop kita. Sewaktu yang mereka jumpai saat mereka menengok ke belakang adalah kehidupan mereka sendiri yang dirasa oleh mereka lebih baik daripada yang dihadapi oleh mereka sekarang ini dalam perikop kita; Hasilnya? Mereka tidak bersyukur, bersungut-sungut saja terus.

Kenapa untuk bisa bersyukur selalu kita harus tengok-tengok lebih dulu?

Kalau mau bersyukur mah ya bersyukur saja. Begitukan lebih baik. Tidak perlu mendapatkan perbandingan lebih dahulu sehingga di situ kita bisa bersyukur.

Karena sewaktu kita mengambil perbandingan, mungkin jauh lebih mudah untuk kita bersungut-sungut seperti Israel daripada kita mensyukuri keadaan kehidupan kita hari ini.

Bersyukur dalam setiap keadaan kita hari ini berarti membiarkan Allah untuk ikut campur tangan selalu dalam menyediakan dan mencukupkan. Percaya bahwa Allah sanggup menjagai, memberikan yang terbaik dan tidak pernah terlambat untuk melakukan hal itu kepada kita setiap waktu.

Bersyukurlah. Titik.
Tuhan menolong kita. Amin.

Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki, dan jangan menyesali apa yang Anda tidak miliki. Jika Anda tidak bisa berterima-kasih untuk apa yang Anda miliki, bersyukurlah untuk apa yang telah Anda lalui. (John L. Mason, Pertanyaan yang Tepat, 53)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>