Ibrani 10:1-10 | Sepadan

Renungan Khotbah Tafsir Ibrani 10:1-10 Bertahanlah. Keselamatan yang dari Tuhan akan segera datang.
Ibrani 10:1-10



Sepadan — Dua kali hari Minggu kita tidak bertemu di gedung gereja untuk bersekutu dan beribadah bersama-sama. Sebagai gantinya, kita beribadah dari rumah sejak beberapa minggu yang lalu hingga beberapa minggu ke depan.

Bosan.

Bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, belajar dari rumah telah membuat kita merasa bosan berada di rumah sepanjang pagi-siang-malam.

Bapak, ibu dan anak-anak pasti merasakan kebosanan yang sama kan?

Kalau hanya tiga hari di rumah, walaupun tidak keluar-keluar dari rumah, kita pasti senang. Tapi sekarang … sudah berhari-hari-hari (saking banyak harinya) kita sudah ada di rumah dan kita tidak sedang liburan di rumah saja. Tetap seperti biasa, hanya tidak keluar dari rumah.

Kalau kita berpikir ke sana, bener sih rasanya akan berujung pada kebosanan di rumah.

Akan tetapi, sepadan kah apa yang kita lakukan hari ini dengan apa yang akan kita dapatkan di kemudian hari? Jawaban dari pertanyaan itu akan membuat kita bisa melawan rasa bosan yang menyelimuti hati dan pikiran kita sekarang.
Ibrani 10:1-10
Persembahan yang sempurna
10:1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
10:2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
10:3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.
10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
10:8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" --meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--.
10:9 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Sepadan

Pertanyaan tentang sepadan atau tidak sepadan menjadi latar belakang pembacaan Alkitab kita hari ini.

Ibrani 10:4
Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau domba jantan menghapuskan dosa.

Dalam Perjanjian Lama kita tahu bahwa darah adalah nyawa (Imamat 17:14, Ibrani 9:22) dan Korban Tebusan dari penyembelihan hewan dalam ibadah Yahudi di PL adalah untuk menebus dosa manusia.

Pertanyaannya? Sepadankah itu?

Manusia yang berdosa (dan upah dosa adalah maut) ditebus oleh darah (nyawa) dari hewan?

Perikop kita hari ini menjawab hal itu: tidak sepadan (ayat 4).

Ibrani 10:5
tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.

Tubuh dan darah Kristus yang tercurah di kayu salib menjadi Korban Tebusan yang Agung bagi keselamatan jiwa manusia. Itulah yang menjadi kehendak Allah (ayat 7-9).

Hasil dari apa yang telah diperjuangkan Allah di dalam Kristus adalah … kita.

Umat percaya yang telah dikuduskanNya melalui korban yang sempurna, satu kali untuk selamanya.

Pengudusan

Menarik untuk kita lihat arti kata kudus adalah dipisahkan, disucikan, dibersihkan.

Saya kok jadi kepikiran Sosial Distancing atau bahkan Lock Down adalah pengudusan juga ya. Kita dipisahkan terlebih dahulu, supaya pandemi virus Corona bisa kita lawan bersama-sama dan dunia kembali dipulihkan.

Untuk sekarang ini, di tengah situasi pandemi virus corona yang terus mewabah, gerak langkah bersama kita dalam memisahkan diri terlebih dahulu dari kerumunan massa …

Mungkin ini adalah jalan dari Tuhan agar kita semua memiliki satu pengalaman bersama tentang bagaimana Tuhan menguduskan seluruh umat manusia dari wabah penyakit.

Dan kita ikut berperan dalam proses pengudusan dari Tuhan bagi umat manusia sekarang.

Jadi, masihkah kita bosan untuk bekerja di rumah, beribadah di rumah, belajar di rumah?

Bertahanlah. Keselamatan yang dari Tuhan akan segera datang.

Di sebuah toko tukang jahit di Chicago: Anda yang merobeknya, kamilah yang menjahitnya. (Zig Ziglar, Something Else to Smile About, 151)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>