Yeremia 35:1-19 | Tak Lekang Oleh Waktu

Renungan Khotbah Tafsir Yeremia 35:1-19 Mari terus tetap menabur sehingga tuaian pun tak lekang oleh waktu.
Yeremia 35:1-19

Tak Lekang Oleh Waktu — Syalom oma dan opa semua. Apa kabar? Di cuaca yang tidak menentu seperti ini, penyakit lagi banyak. Semoga kita selalu menjaga kesehatan kita.

Saya mau mengawali renungan kita hari ini dengan mengingat salah satu ayat favorit kaum lansia, yaitu kesaksian Musa dalam Mazmur 90:10, Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Biasanyakan itu jadi patokan kita untuk menghitung bonus-bonusnya ya. Sekarang usia berapa? Sudah 72 tahun. Oh berarti bonusnya sudah 2 tahun.

Saya agak takut kalau orang banyak yang menghafal Mazmur 90:10 tadi lalu hanya mengambil kesimpulan bahwa usia indah yang sudah 70-80 tahun itu isinya hanya semua tentang kesukaran dan penderitaan saja.

Iya betul secara fisik, pastilah oma dan opa memiliki banyak keterbatasan karena usia yang sudah lanjut. Akan tetapi jangan salah, selain itu - selebihnya, seharusnya adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa ditemukan oleh oma dan opa saat berada di usia indah.

Namanya saja usia indah. Berartikan memang banyak keindahannya saat memasuki usia oma dan opa sekarang.

Hari ini saya mau mengajak kita untuk melihat keindahan usia indah itu di mana sih sebenarnya?

Saya sengaja mengambil bacaan tentang kaum Rekhab karena mereka menggambarkan sekali salah satu keindahan usia indah itu berada di mana.
Yeremia 35:1-19
Kesetiaan orang-orang Rekhab
35:1 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia di zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, bunyinya:
35:2 "Pergilah kepada kaum orang Rekhab, bicaralah dengan mereka dan bawalah mereka ke rumah TUHAN, ke dalam salah satu kamar, kemudian berilah mereka minum anggur!"
35:3 Maka aku menjemput Yaazanya bin Yeremia bin Habazinya beserta saudara-saudaranya dan semua anaknya, pendeknya segenap kaum orang Rekhab.
35:4 Aku membawa mereka ke rumah TUHAN, ke dalam kamar anak-anak Hanan bin Yigdalya, abdi Allah; itulah kamar yang di sebelah kamar para pembesar, di atas kamar Maaseya bin Salum, penjaga pintu.
35:5 Di depan anggota-anggota kaum orang Rekhab itu aku meletakkan piala-piala penuh anggur dan cawan-cawan, lalu aku berkata kepada mereka: "Silakan minum anggur!"
35:6 Tetapi mereka menjawab: "Kami tidak minum anggur, sebab Yonadab bin Rekhab, bapa leluhur kami, telah memberi perintah kepada kami, katanya: Janganlah kamu atau anak-anakmupun minum anggur sampai selama-lamanya;
35:7 janganlah kamu mendirikan rumah, janganlah kamu menabur benih; janganlah kamu membuat atau mempunyai kebun anggur, melainkan haruslah kamu diam di kemah-kemah selama hidupmu, supaya lama kamu hidup di tanah, di mana kamu tinggal sebagai orang asing!
35:8 Kami mentaati suara Yonadab bin Rekhab, bapa leluhur kami dalam segala apa yang diperintahkannya kepada kami, agar kami tidak minum anggur selama hidup kami, yakni kami sendiri, isteri kami, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami;
35:9 agar kami tidak mendirikan rumah-rumah untuk kami diami, tidak mempunyai kebun anggur atau ladang serta benih,
35:10 melainkan kami diam di kemah-kemah dan taat melakukan tepat seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Yonadab, bapa leluhur kami.
35:11 Tetapi ketika Nebukadnezar, raja Babel, bergerak maju melawan negeri ini, maka kami berkata: Marilah kita mengungsi ke Yerusalem, karena tentara orang Kasdim dan tentara orang Aram itu! Demikianlah kami diam di Yerusalem."
35:12 Pada waktu itu datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
35:13 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Pergilah dan katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Tidakkah kamu mau menerima penghajaran, yaitu mendengarkan perkataan-perkataan-Ku?
35:14 Memang perintah Yonadab bin Rekhab itu masih ditepati; ia telah memerintahkan kepada keturunannya, supaya mereka jangan minum anggur, dan sampai sekarang ini mereka tidak meminumnya, sebab mereka mendengarkan perintah bapa leluhur mereka. Aku sendiri telah berbicara kepada kamu, terus-menerus, tetapi kamu tidak mendengarkan Aku.
35:15 Aku telah mengutus kepadamu segala hamba-Ku, yakni para nabi, terus-menerus, mengatakan: Kembalilah kamu masing-masing dari tingkah langkahmu yang jahat itu, perbaikilah perbuatanmu, janganlah mengikuti allah lain untuk beribadah kepada mereka, maka kamu akan tetap diam di tanah yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Tetapi kamu tidak mau memperhatikannya dan kamu tidak mau mendengarkan Aku.
35:16 Sungguh, keturunan Yonadab bin Rekhab menepati perintah yang diberikan bapa leluhurnya kepada mereka, tetapi bangsa ini tidak mau mendengarkan Aku!
35:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mendatangkan kepada Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem segala malapetaka yang Kuancamkan atas mereka; karena Aku telah berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkan, dan Aku telah berseru kepada mereka, tetapi mereka tidak mau menjawab."
35:18 Tetapi berkatalah Yeremia kepada kaum orang Rekhab: "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Oleh karena kamu telah mendengarkan perintah Yonadab, bapa leluhurmu, telah berpegang pada segala perintahnya dan telah melakukan tepat seperti yang diperintahkannya kepadamu,
35:19 maka beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Keturunan Yonadab bin Rekhab takkan terputus melayani Aku sepanjang masa."
Memang gak ada lansianya sih di jalan cerita perikop kita sekarang ini, namun apa yang menjadi tindakan keturunan Rekhab adalah hasil dari para orang tua mereka.

Darisitu saya mau ajak kita untuk merenungkan dua hal saja

Bedanya Yang Muda dengan Lansia

Yang pertama, perbedaan antara orang muda dengan lansia adalah

Orang muda kerjanya menabur dan menanti untuk menuai. Kalau lansia mulai dari mana? Menuai, sambil terus menabur.

Coba lihat ayat 6-8
35:6 Tetapi mereka menjawab: "Kami tidak minum anggur, sebab Yonadab bin Rekhab, bapa leluhur kami, telah memberi perintah kepada kami, katanya: Janganlah kamu atau anak-anakmupun minum anggur sampai selama-lamanya;
35:7 janganlah kamu mendirikan rumah, janganlah kamu menabur benih; janganlah kamu membuat atau mempunyai kebun anggur, melainkan haruslah kamu diam di kemah-kemah selama hidupmu, supaya lama kamu hidup di tanah, di mana kamu tinggal sebagai orang asing!
35:8 Kami mentaati suara Yonadab bin Rekhab, bapa leluhur kami dalam segala apa yang diperintahkannya kepada kami, agar kami tidak minum anggur selama hidup kami, yakni kami sendiri, isteri kami, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami;

Memang di dalam perikop kita, orang tua mereka sudah tiada. Tapi terbayangkah betapa berbahagianya orang tua mereka saat mereka masih hidup dahulu (dan bahkan sampai dengan saat mereka berkata seperti di ayat 6-8 tadi) ketika mereka tahu bahwa apa yang telah mereka taburkan (nasihat, larangan, perintah orang tua - lansia) memang benar-benar didengarkan dan berdampak bagi kehidupan anak cucu mantu mereka semuanya.

Tak Lekang oleh Waktu

Yang terakhir, mari terus menabur yang tak lekang oleh waktu sehingga tuaian pun tak lekang oleh waktu.

Apa yang harus kita tabur? Banyak.

Salah satunya terus menerus menunjukkan kepada anak cucu mantu oma dan opa bahwa tidak akan sia-sia menaruh iman pengarapan dan kasih setia kita kepada Tuhan. Tidak akan sia-sia hidup beribadah pada Tuhan.

Tahu gak perbedaan antara orang muda dan lansia kalau suatu hari saat jam ibadah mau di mulai dan hari tiba-tiba hujan.

Saya kok kepikirannya begini ya, kalau orang muda tahu saat jam ibadah sebentar lagi datang dan tiba-tiba hujan itu mereka jadi senang, gembira karena punya alasan untuk tidak pergi beribadah. Masih ada minggu depan lagi kok ibadahnya.

Akan tetapi kalau oma dan opa ketika sebentar ada kebaktian lansia dan tiba-tiba hujan dan ternyata membuat oma dan opa jadi gak bisa datang kebaktian, apa yang ada di hati oma dan opa? Senang? Pasti tidak. Sedihnya sampai minggu yang akan datang saat kebaktian lansia selanjutnya. Maafnya sampai minggu yang akan datang di kebaktian lansia selanjutnya. Iya kan begitu?

Menunjukkan kepada orang muda bahwa tidak pernah sia-sia untuk hidup bersemangat dan setia di dalam Tuhan, inilah salah satu yang oma dan opa tabur yang hasilnya nanti tak akan pernah lekang oleh waktu.

Berbahagialah oma dan opa saat nanti anak cucu mantu opa dan oma berkata, "Orang tua kami sangat rajin dan setia dalam pelayanan bagi Tuhan. Kami pun hari ini tidak punya alasan untuk tidak rajin dan setia dalam pelayanan bagi Tuhan".

Tidak ada orang yang terlalu tua selain mereka yang telah kehilangan semangat. (Henry David Thoreau)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>