Yeremia 17:1-18 | Dipatok Ayam

Renungan Khotbah Tafsir Yeremia 17:1-18 Jangan lupakan tujuan utama kita adalah menemukan jalan pemulihan, bukan memperdalam luka karena konflik.
Yeremia 17:1-18

Dipatok Ayam — Di antara kita pasti banyak yang punya atau pernah punya hewan peliharaan. Mulai dari hewan yang kecil-kecil (ikan, semut, dll) sampai yang sedang hingga besar-besar (ayam, kucing, anjing, dll).

Pernah gak punya pengalaman melihat hewan peliharaan kita lagi berantem kemudian kita mau misahin yang berantem itu tapi malah kita kena gigit?

Bung Ivan pernah digigit ikan? Pelihara ikan di rumah kan. Bu Ros, bu Sumi, ... digonggong anjing sendiri? Kami selama di Tangerang memang belum ada hewan peliharaan.

Tetapi dulu, sewaktu orangtua saya di Sukamandi pernah punya banyak ayam. Dan ya begitu, sempet ada ayam yang berantem lalu mau dipisahin tapi malah kitanya yang dipatok ayam.

Perikop kita hari ini tentang nabi Yeremia. Hampir semua nabi di Alkitab mengalami apa yang dialami oleh Yeremia di perikop kita hari ini, Yeremia 17:1-18. Sebut saja misalnya: Amos, Nehemia, dll.
Yeremia 17:1-18
Pergumulan nabi oleh karena bangsa yang berdosa
17:1 "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka
17:2 sebagai peringatan terhadap mereka! --Mezbah-mezbah mereka dan tiang-tiang berhala mereka memang ada di samping pohon yang rimbun di atas bukit yang tinggi,
17:3 yakni pegunungan di padang. --Harta kekayaanmu dan segala barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas dosamu di segenap daerahmu.
17:4 Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."
17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
17:6 Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
17:10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
17:11 Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.
17:12 Takhta kemuliaan, luhur dari sejak semula, tempat bait kudus kita!
17:13 Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.
17:14 Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!
17:15 Sesungguhnya, mereka berkata kepadaku: "Di manakah firman TUHAN itu? Biarlah ia sampai!"
17:16 Namun tidak pernah aku mendesak kepada-Mu untuk mendatangkan malapetaka, aku tidak mengingini hari bencana! Engkaulah yang mengetahui apa yang keluar dari bibirku, semuanya terpampang di hadapan mata-Mu.
17:17 Janganlah Engkau menjadi kedahsyatan bagiku, Engkaulah perlindunganku pada hari malapetaka.
17:18 Biarlah orang-orang yang mengejar aku menjadi malu, tetapi janganlah aku ini menjadi malu; biarlah mereka terkejut, tetapi janganlah aku ini terkejut! Buatlah hari malapetaka menimpa mereka, dan hancurkanlah mereka dengan kehancuran berganda.
Apa yang terjadi dalam perikop kita?

Yeremia 17:1-4 Israel yang berbuat salah di hadapan Tuhan.
Yeremia 17:5-8 Contoh dosa Israel: Mengandalkan Tuhan atau mengandalkan manusia?
Yeremia 17:9-13 Respon Israel terhadap pemberitaan Yeremia
Yeremia 17:14-18 Yeremia "dipatok ayam"

Saya mau mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal saja.

Maksud Hati Baik, Ditanggapi Buruk

Kita pasti pernah juga mengalami hal ini: Punya maksud baik tetapi ditanggapi dengan kurang baik.
Saya tertarik dengan Yeremia 17:14-18 karena disitu dikatakan Yeremia menderita "sakit". Yeremia bukan sakit secara fisik, tapi lebih ke sakit batin. Saya kasih lihat contohnya: Yeremia 11:18-23 (Nyawa Yeremia terancam di Anatot). Sampai segitunya "mau dipatok".

Seperti misalnya dalam peribahasa "air susu dibalas air tuba" (air tuba, dari pohon tuba yang sangat pahit sehingga bisa digunakan juga untuk meracun ikan). Kitanya sudah baik dengan maksud baik, eh malah kena yang pahit banget. Contohnya itu yang ada di renungan warta minggu ini: Istri yang mengingatkannya sudah benar, tapi ditanggapi oleh ngomel-ngomel suaminya karena diingatkan.

Hingga akhirnya seperti yang kita baca dalam Yeremia 17:16-18. Ini serem sebenarnya.

Yeremia awalnya gak mau meminta untuk mendatangkan malapetaka, tetapi akhirnya ... ya sudah, kena deh lo. Ini ibarat ibunya malin kundang yang sudah eneg dengan kelakuan anaknya, hingga akhirnya anaknya dikutuk jadi batu dan beneran jadi batu.

Kalau saya membacanya berarti Yeremia memang sudah kesel sampai ubun-ubun, sama seperti Tuhan yang sudah marah kepada Israel di ayat 3-4. Artinya pada awalnya Yeremia mau belain Israel supaya selamat. Tapi ternyata tetap degil, ya sudah okelah, hajar Israel, Tuhan.

Konflik oke, Jalan Pemulihannya Bagaimana?

Yang terakhir, mungkin ini yang membedakan antara banyak orang di masa kini dengan para nabi seperti Yeremia.

Kitab nabi Yeremia itu sampai pasal 52. Bahkan kitab selanjutnya setelah kitab Yeremia di Alkitab adalah Ratapan, itu pun yang menulis Yeremia. Perbedaan antara banyak orang di masa kini dengan para nabi di Alkitab adalah setelah muncul konflik, kebanyakan orang di masa kini lupa untuk mencari jalan pemulihan dari konflik itu.

Ini berbeda dengan kitab para nabi, termasuk Yeremia dan Ratapan. Coba lihat Ratapan 5:1-22. Sedegil-degilnya Israel, perjuangan untuk pemulihan diri bersama-sama dihadapan Tuhan tidak pernah berhenti.

Bagaimana dengan bapak dan ibu sekarang? Sedegil-degilnya ... (siapa ini menurut bapak dan ibu sekarang), jangan melupakan bahwa tujuan utama kita adalah untuk memulihkan diri bersama-sama dihadapan Tuhan.

Buku lain diberikan kepada kita untuk informasi, tetapi firman Allah diberikan kepada kita untuk transformasi. (John L. Mason, Mustahil Menjadi Mungkin, 66)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>