Markus 16:1-8 | Terjebak di antara Hari Jumat dan Hari Minggu

Renungan Khotbah Tafsir Markus 16:1-8 Kesunyian dan duka yang mendalam karena tidak menemukan Kristus yang bangkit dan menang di hidupnya.
Markus 16:1-8

Terjebak di antara Hari Jumat dan Hari Minggu — Menjadikan Paskah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh langkah perjalanan kehidupan kita adalah perjuangan kita bersama-sama dengan Tuhan.

Anak-anak pemuda GKP Tangerang sudah mempersiapkan satu drama musikal untuk mengawali renungan Paskah hari ini.


Dancing with Jesus mengisahkan tentang kehidupan seseorang yang pada mulanya akrab dengan Tuhan.

Seiring berjalannya waktu, keakraban dengan Tuhan itu dikaburkan dengan berbagai macam godaan. Hingga di satu titik, godaan membawa diri pada kehampaan, kosong, tak bermakna.

Melihat itu semua, Tuhan tidak tinggal diam. Pergerakan Tuhan menjadikan setiap kita, siapapun orang yang percaya kepada-Nya, kembali menemukan makna diri sebenar.

Kabar baik kebangkitan Kristus adalah bagi mereka yang berhasil meloloskan diri dari antara dua fase ruang waktu yang bertolak belakang, yaitu: kedukaan yang mendalam akan wafatnya Kristus di hari Jumat dan kebenaran pemenuhan karya penebusan Allah yang telah terlaksana dengan sempurna di hari kebangkitan Yesus.
Markus 16:1-8
Kebangkitan Yesus
16:1 Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
16:2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
16:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?"
16:4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
16:5 Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat terkejut,
16:6 tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
16:7 Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."
16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Menarik untuk kita lihat bersama bahwa dalam perikop kita hari ini hampir-hampir saja tiga orang perempuan yang datang ke kubur Yesus (ayat 1) terjebak dalam suasana "Sabtu Sunyi."

Mereka ketakutan, hanya berani berbicara sedikit dan tidak dengan segera menyadari bahwa apa yang terjadi di hari pertama minggu itu adalah peristiwa penggenapan apa yang telah dikatakan Yesus jauh-jauh hari tentang karya penebusan dan keselamatan yang kekal itu (ayat 8).


Terjebak antara Jumat Agung dan Paskah artinya hidup dalam kesunyian dan duka yang mendalam dan tidak menemukan Kristus yang bangkit dan menang di hidupnya.

Oh iya, kita amat dekat dengan "jebakan" itu.

Saat pergumulan yang berat datang menghampiri dan tampaknya harapan sudah menjadi sirna (disinilah kematian Kristus terjadi persis dalam kehidupan kita) kemudian hari-hari selanjutnya kita lewati dengan duka, berbeban hingga kesunyian yang rasanya tiada berakhir.

Berapa banyak orang di luar sana yang hanya terhenti di fase kehidupan seperti itu tanpa akhirnya berujung pada kabar kemenangan Kristus yang telah bangkit untuk menyelamatkan hidup mereka?

Kebangkitan Kristus seharusnya menjadi kabar kemenangan bagi semua orang.

Tak terkecuali bagi mereka yang masih "terjebak di hari Sabtu Sunyi".

Mari kita menemukan kuasa-Nya yang sanggup membangkitkan kehidupan orang yang percaya kepada Dia yang telah bangkit dan menang.

Kita terjebak di antara kebangkitan dan kematian. Kita semua menginginkan kebangkitan, tetapi kebanyakan tidak ingin disalibkan. (John C. Maxwell, Be All That Can You Be, 233)

You may like these posts

1 comment

  1. Anonymous
    kehampaan yg menghinggapi siapapun kita yg dalam tekanan hidup spt dialami murid2 Yesus yg ketakutan dan sembunyi.. guru sdh mati disalibkan
  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>