Imamat 26:12 | Berjumpa dengan Allah di tengah Keluarga

Imamat 26:12

Berjumpa dengan Allah di tengah Keluarga — Syalom bapa ibu semua, Selamat Natal. Saya melihat tema Natal kita tahun ini sebenarnya jadi agak bingung nih.

Sebelumnya, ini bukan kali pertamanya saya bingung dengan tema Natal PGI (dan KWI) kita. Tahun yang lalu juga sebenarnya diawali dengan bingung.

Masih ingat tema Natal tahun yang lalu? Yups! Benar. Temanya “Datanglah Ya Raja Damai!” Tahukan ya bingungnya di mana? (apa? bingungnya itu tuh di sini? Itu lagu keles!). Bingungnya itu Raja damainya sudah datang 2000 tahun yang lalu, lha kok ya bikin tema seperti itu tadi. Apalagi ini bukan Advent, ini natal bung!

Akan tetapi, kita dah bahas itu tahun yang lalu, saya gak mau ngulang lagi bahwa ternyata memang sudah datang Sang Raja Damai itu 2000 tahun yang lalu, tetapi apakah benar Yesus sudah datang dan diterima di hati kita secara pribadi? Itu masalah yang direnungkan di tahun yang lalu ... (Nah, jadi ngulang juga kan akhirnya).

Kalau yang sekarang? Coba tebak bingungnya di mana? Hmmm ... bingungnya itu di bahannya. Imamat 26:12. Kalau tahun lalu kan dari Yesaya ya, itu masih mendingan karena ayat itu berkaitan tentang nubuat tentang Kristus. Lha yang Imamat 26:12 ini sekarang, Yesus nya di mana?

Coba kita baca ya.

Imamat 26:12
Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.

Di mana Yesus nya?

Saya kira itu jadi salah satu pertanyaan abadi yang akan ditanyakan oleh hampir setiap orang Kristen. Minimal sekali dalam kehidupan mereka.

Padahal jawabannya sederhana sebenarnya ...

Bahwa yang ada dibalik tubuh manusia Yesus itu, ya itulah Dia yang sedang mengucapkan janji-Nya bagi umat manusia sejak dahulu kala. Dia yang menyatakan diri-Nya dalam Perjanjian Lama adalah Dia yang sama yang telah menyatakan diri-Nya dalam kehadiran Yesus Kristus ke tengah dunia, dua ribuan tahun yang lalu.

Saya mau mengajak kita untuk merenungkan itu saja satu di hari natal ini. Janji yang kemudian di genapi ... Nubuat yang kemudian terjadi.


Ngomong-ngomong, bapa dan ibu tahu gak ada berapa banyak janji Tuhan di dalam Alkitab kita? Saya membaca satu sumber yang menyebutkan ada 6000an janji Tuhan, termasuk puluhan di antara itu adalah nubuat tentang kehadiran Yesus. Tahukah kita bahwa janji yang sudah digenapi itu barulah sebanyak 3000an saja?

Itu artinya bahwa memang ada janji Tuhan yang belum tergenapi dalam Alkitab kita ... sampai hari ini. Contoh ya:

Kedatangan Yesus kembali.
Sudah? Belum. Pasti terjadi? Ya. Kapan? Kita tak tahu.

Nubuat tentang kehadiran Juruselamat Penebus umat manusia?
Ada? Ada. Sudah tergenapi? Sudah.

Bolehkah saya bertanya? Data dalam Alkitab kita menunjukkan bahwa Tuhan bisa saja memang belum menggenapi janji-Nya pada umat, pada kita. Tetapi tepat pada waktu-Nya, Dia akan menjelaskan dan menepati janji-Nya bagi kita. Pertanyaan saya, adakah janji Tuhan yang belum digenapi dalam hidup keluarga kita sekarang ini?

Janji Tuhan itu rancangan damai sejahtera ... lalu bapak dan ibu mikir, kenapa masih ribut terus ini kami di rumah?

Janji Tuhan itu yang terbaik bagi kita ... lalu kita teringat kemarin baru kena PHK atau kena PHP (apa tuh? Putus hubungan pacaran dari si pemberi harapan palsu? Halah!).

Janji Tuhan itu .... Tapi kok yang ku lihat berbeda sekali ya? (silahkan di isi sendiri).

Natal dan semua peristiwa Kristus seharusnya menjadi materai bagi kita semua untuk bisa menenangkan hati dan pikiran kita di tengah galaunya dunia kita hari ini ... Itu jaminan bagi kita bahwa semua yang dikatakan Tuhan dalam firman-Nya pasti akan digenapi-Nya. Tidak terlalu lambat untuk ditunggu, tidak terlalu cepat sehingga kita terkaget-kaget. Semuanya pas.

Selamat Natal,
Damai di hati, tenanglah wahai jiwaku.

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>