I Timotius 4:1-16 | Melatih Diri Beribadah

Renungan Khotbah Tafsir 1 Timotius 4:1-16 Melatih diri secara jasmani, pernah. Bagaimana dengan melahih diri secara rohani?
I Timotius 4:1-16

Melatih Diri Beribadah — Ini menarik, dalam teks Alkitab kita hari ini, dinyatakan tentang dua hal yang berbeda, dalam ayat 7-8: Latihan badani dan satu lagi Latihan ‘rohani’ (yaitu melatih diri beribadah).

Ada begitu banyak orang yang secara sadar dan rela sepenuh hati untuk melakukan hal yang satu itu, sedangkan untuk hal yang satunya lagi … agak mandek sedikit.

Ini kesaksian seorang artis di Indonesia yang berhasil.


Siang hari, Tina baru bebas mengonsumsi menu makanan seperti biasa. Ayam bakar, sayuran, tahu, tempe dan tanpa nasi. “Kadang saya pakai setengah kentang rebus. Malamnya, saya hanya makan buah seperti apel, pisang, pear dan jeruk. Jika tidak, biasanya saya bikin jus.” Seminggu sekali, ia masih membolehkan dirinya menikmati cake dan es krim, tapi dalam porsi kecil.

Itu semua ia barengi dengan melakukan olahraga di gym dan renang setiap dua hari sekali. Hasilnya, dalam berat saya 78 turun menjadi 53 kg. “Sekarang, berat saya bertahan di 50kg dan masih menerapkan pola diet tanpa nasi,” katanya bangga.

Tahun 2011 lalu, sebelum persiapan launching album terbarunya, I Love Music, penyanyi bernama Agustina Harmanto (19) ini harus diet mati-matian untuk menurunkan berat badannya. Selama 8 bulan, berat badannya turun hampir 25 kg! “Saya menerapkan diet ketat tanpa nasi,” ujar Tina. Untuk sarapan pagi, ia hanya mengonsumsi semangkuk sereal gandum dan segelas susu rendah lemak.

Bapak ibu pernah melakukan “latihan badani” ekstra ketat seperti itu, dan berhasil? Pernah.

1 Timotius 4:1-16
Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
4:3 Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
4:4 Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur,
4:5 sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.
4:6 Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
4:11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.
4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Dalam teks kita, I Timotius 4:1-16, Timotius berhadapan dengan begitu banyak ajaran-ajaran dan pengajar-pengajarnya yang dikatakan sesat (ayat 1) … dan itu memang sudah sudah dinubuatkan. Bahkan sudah dinubuatkan pula bahwa akan ada orang yang mengikuti ajaran yang sesat itu di kemudian hari.

Salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk melawan “si sesat” itu adalah tepat seperti yang digambarkan oleh Rasul Paulus dalam ayat ke 7b “Latihlah dirimu beribadah”

Menarik juga bila kita menyadari bahwa telah disebutkan antara dua latihan yang bisa kita lakukan sekarang ini, ada satu perbedaan paling mendasar. Manfaatnya, yang satu terbatas manfaatnya hanya di sepanjang kita ada di dunia (kita agak kurus, kita jadi agak putihan dikit … itu selama kita di dunia aja manfaatnya), tetapi yang satunya lagi … Melatih Diri Beribadah, memiliki manfaat yang melampaui masa: baik untuk hidup sekarang ini, maupun untuk hidup di masa yang akan datang (ayat 8)

Mari kita lihat kehidupan kita di masa sekarang dalam memperjuangkan “Latihan Beribadah” …

Dulu, saya pernah share tentang seorang ibu di Barat yang di sepanjang 20 tahun hidupnya, dia telah menciptakan rekor tidak pernah absen dalam hal beribadah. Kebayangkan waktu hujan deras banget, jalanan macet berat, badan sakit flu dan batuk-batuk … tetapi ibu itu tadi tetap berkata kepada dirinya: “Saya harus tetap datang beribadah”. Keren kan.

Kita?

Sesukses apa kita hari ini melatih diri kita dalam hal beribadah?

Sharing: Hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan di masa kini agar kita bisa sukses melatih diri beribadah?

Kehidupan tanpa ibadah seperti jalan panjang tanpa sebuah penginapan. (Democritus of Abdera)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>