Habakuk 1:1-4, 2:1-4 | Kecewa pada Tuhan

Renungan Khotbah Tafsir Habakuk 1:1-4, 2:1-4 Yang kecewa pada Tuhan adalah yang berkata di Habakuk 1:2, dan tak bertemu Habakuk 2:2.
Habakuk 1:1-4, 2:1-4


Kecewa pada Tuhan — Syalom bapak ibu semuanya. Hari ini kita kembali untuk diundang dalam Perjamuan Kudus Tuhan.

Mengapa datang ke Gereja?

Sebetulnya saya bertanya-tanya tentang satu hal sewaktu mempersiapkan renungan kita hari ini.

Ya, memang pertanyaannya bukan secara khusus tentang Perjamuan Kudus, tapi mencakup yang umum.

Pertanyaannya, "Apa yang membuat seseorang datang beribadah pada Tuhan di hari Minggu?"

Beberapa jawaban yang mungkin dipilih:

• Yah gak enak lah pak, kan kita Kristen, masak hari minggu gak ke gereja. (rutinitas)
• Saya ke gereja karena bapak saya penatua atau pendeta. (terpaksa)
• Ohh tergantung mood aja pak. Kalo lagi badmood yang enggak jalan, kalo lagi goodmood ya jalan.
• Atau sebaliknya, kalau lagi badmood makanya dateng, lagi goodmood, perginya gak ke gereja.
• Atau karena ada Perjamuan Kudus nih harus ke gereja. (pemburu perjamuan kudus/hari raya)

Semua alasannya kurang pas ya.

Kenapa saya kepikiran tentang pertanyaan tadi?

Karena dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, Habakuk mewakili semua orang yang moodnya sedang tidak bagus , karena mereka sedang menghadapi pergumulan yang besar. Akan tetapi, hal itu tidak menghalanginya (nabi Habakuk) untuk datang dan terus menantikan jawaban dari Tuhan.

Habakuk 1:1-4, 2:1-4
Keluhan nabi karena ketidaksetiaan
1:1 Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi Habakuk.
1:2 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?
1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.
1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.

Orang yang benar akan hidup karena percayanya
2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.
2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.
2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.

Kecewa pada Tuhan

Coba lihat Habakuk 1:2
Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?

Bagi beberapa orang, penantian yang sudah memakan waktu sedikit lebih lama pasti menggerus semangatnya untuk datang beribadah, ya kan?

Karena pada akhirnya seseorang yang bertanya, "Berapa lama lagi Tuhan?", bisa berujung jadi orang yang kecewa pada Tuhan.

Saya mau menunjukkan bagimana seseorang yang kecewa pada Tuhan melalui penggambaran dari perikop kita.

Seseorang yang kecewa pada Tuhan adalah orang yang berkata seperti di Habakuk 1:2, tapi pada akhirnya tidak bertemu dengan Habakuk 2:2.

Berapa lama lagi Tuhan? --- nunggu --- Dan gak ketemu dengan habakuk 2:2, "lalu Tuhan menjawab aku, ..."

Tidak pernah Mengecewakan

Hari ini saya mau mengajak kita semua untuk merenung satu hal saja.

Saya punya gambar.


Pernahkan dikasih PR tentang "Penelitian Kecambah" sewaktu kita SD dahulu.

Apa yang dilakukan oleh kita?
Melakukan bagian kita, kan? Kasih air, jangan sampai kering.

Apa yang dilakukan oleh Tuhan?
Melakukan bagian Tuhan, kan? Menumbuhkan kecambah itu.

Bayangkan orang yang mantengin aja itu kecambah dan nunggu berasa lama. Kok ga numbuh-numbuh ini?

Ya, memang perlu sabar.

Tapi kan itu sama sekali bukan berarti Tuhan tidak bekerja atau bahkan Tuhan sedang mengabaikan dia.

Hari ini apalagi kita ada di undangan Perjamuan KudusNya, saat kita gak sanggup untuk menyelamatkan diri kita yang berdosa ini, Tuhan memberikan jalan keselamatan bagi kita.

Dan Dia yang telah melakukan yang terbaik kepada kita melalui karya Yesus Kristus, Dia juga yang akan memberikan selalu jalan keselamatan bagi kehidupan kita, sekarang sampai selamanya.

Semoga kita tidak tergesa–gesa untuk kecewa pada Tuhan.

Allah itu terlalu baik untuk tidak bermurah hati. Allah itu terlalu bijaksana untuk menjadi bingung. Ketika aku tidak bisa melacak tangan-Nya (mengerti perbuatan Tuhan), aku selalu dapat mempercayai hati-Nya. (Pepatah)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>