Yesaya 58:1-12 | Orang Kristen Masa Gitu

Renungan Khotbah Tafsir Yesaya 48:1-12 Malu lah kalau sampai ada orang yang berkata seperti itu kepada kita.
Yesaya 58:1-12

Sudah terlalu sering kita mendengar beragam istilah yang dimaksudkan untuk menyindir setiap orang yang mengaku dirinya Kristen, tapi tidak hidup seperti layaknya seorang Pengikut Kristus yang Kristiani.

Sebut saja: Kristen Kapal Selam, Kristen KTP, Kristen Tomat (tobat kumat), ada lagi? Semua ungkapan yang sederhananya mau menggambarkan situasi kehidupan “ngakunya Kristen, tapi orang Kristen masa gitu?”
Yesaya 58:1-12
Penghakiman terakhir
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
58:10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
58:11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
58:12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".
Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, (ya memang bukan tentang orang Kristen sih, tapi kepada bangsa Israel) Allah mengecam bangsa Israel yang di kala itu, memang mereka menunjukkan bahwa mereka beribadah kepada Allah (ayat 2).

Akan tetapi, nyata-nyatanya Allah tetap memarahi bangsa Israel walaupun mereka telah menunjukkan bahwa mereka melakukan ibadah kepada Allah.

Alasannya sederhana. Dalam ayat 4 dikatakan, puasanya jalan tapi juga berkelahinya juga tetap jalan. Atau gambaran yang ada dalam ayat 5-7, mereka melakukan tata cara puasa dengan sedetail itu dan benar, tapi mereka tetap tidak peduli terhadap orang yang teraniaya, orang yang lapar dll.

Katanya rajin beribadah. Tapi kok gitu?


Allah menegur bangsa Israel sedemikian rupa karena Allah menginginkan sikap hidup beribadah mereka berpadanan langsung dengan perubahan dalam sikap hidup keseharian mereka yang memberi dampak nyata bagi orang-orang lain yang ada di sekitar mereka.

Dampak nyata yang positif tentunya karena dalam setiap ibadah pastilah Allah memerintahkan umatNya untuk melakukan apa yang baik bagi sesame. Bukan malah mengabaikan sesama (seperti yang diungkapkan Allah dalam perikop kita hari ini).

Hari ini, apa yang diungkapkan oleh Allah dalam pembacaan Alkitab kita tentang bagaimana Allah memarahi orang yang katanya beribadah tapi sikap hidup kesehariannya tidak mencerminkan “hasil dari beribadahnya”, akan selalu relevan bagi umat Allah di sepanjang masa.

Relevan karena kita akan selalu menjumpai seseorang yang bergumam, “Orang Kristen masa gitu?” ketika dia melihat seorang Kristen yang justru menunjukkan sikap hidup yang sama sekali tidak Kristiani. Padahal katanya rajin ke gereja, rajin berdoa, rajin ini dan itu.

Kan seharusnya justru orang tahu kita ini orang Kristen (tanpa harus ngomong bahwa kita ini Kristen) dari sikap dan tindakan hidup keseharian kita yang memang benar-benar Kristiani (sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah di dalam Kristus). Seharusnya begitu.

Sharing
Bagaimana caranya agar seorang Kristen benar-benar memiliki pembaruan hidup (menjadi pribadi yang semakin baik) setelah mereka beribadah?

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>