Kolose 2:6-15 | Jalan Buntu Dianggap Jalan Pintas

Renungan Khotbah Tafsir Kolose 2:6-15 Daripada ikut Kristus, saya menderita terus, lebih baik tinggalkan Kristus maka hidup saya terurus.
Kolose 2:6-15

Jalan Buntu Dianggap Jalan Pintas — Ini kisah nyata, seorang istri tiba-tiba bertanya ke suaminya, “Mas, apa kamu mau kalau anak kita ditukar uang 100 miliar?”

Suaminya dengan sedikit menggunakan nada tinggi pun menjawab, “Tentu Tidak! Anak kita tidak ternilai harganya!”

Istrinya pun segera merespon, “Kalau begitu, aku ucapkan selamat. Mas lebih dari miliarder karena mas adalah seorang ayah.”

Cara Menilai

Bagaimana seseorang menilai kehidupan yang ia jalani amat bergantung dari caranya menilai karunia yang telah diberikan Tuhan kepadanya.

Ketika seseorang menganggap bahwa apa yang Tuhan karuniakan kepadanya, apapun itu, sebagai sesuatu yang “biasa-biasa saja”.

Maka tidak heran bila ada orang yang kemudian rela begitu saja “membuang sesuatu yang dianggapnya biasa-biasa saja itu” ditukar dengan sesuatu yang dianggapnya wow (harta, pekerjaan, jodoh dll misalnya).

Apa yang dialami oleh Jemaat di Kolose pun kurang lebih berhadapan dengan hal seperti itu.
Yohanes 10:22-30
Kepenuhan hidup dalam Kristus
2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,
2:10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Mereka telah menerima sesuatu yang sangat berharga bagi kehidupan kekal mereka (ayat 6, 14), digambarkan dengan karya Kristus yang telah menebus – menghapus surat hutang.

Anugerah Terhimpit Pergumulan

Namun kenyataan hidup yang penuh dengan pergumulan seringkali membuat beberapa orang menganggap apa yang telah diterimanya di dalam Kristus itu sebagai sesuatu yang biasa saja.

Maka tidak aneh Rasul Paulus mengingatkan jemaat agar tidak tergoda dengan pengajaran dan ajakan yang disebutnya sebagai “filsafat kosong dan palsu” (ayat 8) yang pada akhirnya membuat orang percaya dapat begitu saja meninggalkan iman percayanya kepada Kristus.

Belum lagi berhadapan dengan situasi masyarakat sekitar pada waktu itu yang tentu saja akan bersikap kurang baik kepada minoritas orang percaya karena iman yang berbeda.

Godaan untuk meninggalkan iman kepada Kristus dan menjadi serupa dengan “iman masyarakat” tentu akan berdampak luar biasa terhadap kehidupan mereka.

Bila dibahasakan, “Daripada ikut Kristus, saya menderita terus, lebih baik tinggalkan Kristus maka hidup saya terurus.” Padahal kita tahu bahwa sikap menyepelekan karunia terbesar seperti itu akan berdampak pada kehidupan kekal kita kelak.

Jalan Buntu Dianggap Jalan Pintas

Di sepanjang masa kehidupan orang percaya akan selalu berhadapan dengan hal seperti itu. Tidak terkecuali kita di masa kini.

Godaan untuk mengejar yang fana (kebahagiaan di dunia) dengan meninggalkan yang Kekal (kebahagiaan di Sorga kelak) akan selalu muncul, terlebih ketika kita sedang mengalami pergumulan yang berat.

Meninggalkan Kristus dianggap sebagai Jalan Pintas untuk meraih nikmat dunia, tetapi sebenarnya justru membawanya kepada Jalan Buntu karena kehilangan karunia kehidupan kekal di sorga kelak.

Seakan-akan Tuhan kurang kasihNya kepada kita karena kita bergumul hari ini, sedangkan Ia telah menyatakan karunia terbesar bagi kita (Yoh. 3:16).

Berjuanglah bersamaNya hingga kita semakin tahu bahwa Ia memang selalu memberikan yang terbaik tepat pada waktuNya.

Sharing
Apa yang dapat kita lakukan sebagai pribadi, keluarga dan jemaat agar ditengah semua situasi pergumulan yang kita alami hari ini, kita tetap memperjuangkan hidup benar dihadapan Tuhan sampai tiba waktunya Tuhan menyatakan berkatNya kepada kita?

Tak ada orang yang tersesat di Jalan yang Lurus! (Abraham Lincoln)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>