Lukas 2:1-7 | Selamat Natal, Cinderella

Lukas 2:1-7

Kelahiran Yesus
2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud--
2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Selamat Natal, Cinderella — Selamat Natal bapak dan ibu semuanya.

Natal adalah satu perayaan yang aneh.

Sabar, jangan marah dulu. Aneh, maksud saya begini:

Bayangkan ada seorang anak yang ulang tahun, kemudian mengundang teman-temannya untuk datang ke rumahnya merayakan hari ulang tahunnya itu.

Kemudian, alih-alih teman-temannya membawa kado ulang tahun, eh malah meraka yang menanyakan ke yang ulang tahun tadi: "Kado untuk kami nya mana?"

Aneh kan ya.

Yang ulang tahun siapa, yang minta dan dapat kado nya siapa. Seharusnya, kan kita yang membawa kado kepada yang berulang tahun. Bukan sebaliknya.

Natal juga tidak perlu diragukan lagi memiliki daya ubah yang luar biasa kuat. Natal bisa mengubah seseorang. Di satu hari itu. - Jadi mirip Cinderella ya, berubah nya cuma sampai jam 12 malam (?) -

Tiba-tiba jadi datang ke gereja (sampai ada istilahnya kan). Tiba-tiba menjadi orang yang damai dan penuh sukacita.

Besoknya, setelah lewat hari Natal? Ya gak datang lagi. Jadi orang yang ribut lagi.


Ada kisah nyata. Ini sudah di film kan juga: Joyeux Noel. Dulu sewaktu perang dunia, tentara Jerman sedang berhadapan dengan tentara sekutu. Dan ada kejadian aneh, tiba di malam Natal hingga hari Natal, mereka semua berhenti berperang.

Apa yang kemudian mereka lakukan? Mereka nyanyi-nyanyi lagu Natal, makan dan minum ... Bersama-sama.

Mereka melupakan bahwa yang sedang bernyanyi, makan dan minum dengan mereka adalah ... musuh perang mereka sendiri. Tetiba menjadi damai.

Hari ini saya lagi-lagi mau menantang kepada bapak dan ibu semuanya.

Bila kita menganggap hari Natal seperti ini adalah satu hari di mana kita menjadi bingun akan perubahan-perubahan yang baik yang kita alami di hari Natal ini ...

Lalu mengapa tidak kita mempertahankan selanjutnya apa yang sudah baik di hari ini untuk ke depannya?

Yang punya kesempatan hanya sampai jam 12 malam itu hanya Cinderella. Sedangkan kita, diberi kesempatan ... sampai akhir hidup kita.

Sebenarnya Yusuf dan Maria pun menjadi "orang yang tiba-tiba" di Natal Pertama.

Bagi Yusuf dan Maria, mereka tiba-tiba bergumul. Itu saya yakin pasti Yusuf dan Maria ribut besar lebih dahulu sampai akhirnya Yusuf diberitahu malaikat. Baru setelah itu berubah.

Bayangkan bila di perikop yang kita baca hari ini, Yusuf dan Maria masih ribut besar, belum merasa damai sama sekali.

Galilea ke Bethlehem itu kira-kira 130 KM. Bila mereka berdua masih ribut, duh, perjalanan yang menegangkan itu ya.

Bersyukurnya, tiba-tiba bergumul - tiba-tiba ribut besar - tiba-tiba cemberut, kini sudah diubahkan menjadi damai, sukacita dan kasih yang semakin kuat.

Sekuat itu sehingga baik susah maupun senang, mereka kuat jalan bersama-sama.

Hari ini, kiranya Damai Natal yang bapak ibu rasakan dan mengubahkan kehidupan kita menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik ... kiranya akan selalu tinggal dalam pribadi kita.

Sehingga esok hari dan seterusnya, kita menyadari dan mengetahui bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam diri dan kehidupan kita.

Sesuatu yang lebih baik karena Natal mengubahkan kehidupan kita.

Jangan biarkan dosa-dosa Anda berubah menjadi kebiasaan-kebiasaan buruk. (Theresa dari Avilla)