Tata Kebaktian Rabu Abu

Tata Kebaktian Liturgi Ibadah Rabu Abu
rabu abu

PERSIAPAN

Doa Konsistori
Penjelasan Kebaktian

Rabu Abu adalah awal masa 40 hari atau pembuka masa Prapaskah, yakni masa pertobatan, perkabungan, intropeksi diri, pendekatan diri kepada Tuhan, dan berpuasa. Dalam tradisi Israel, abu melambangkan kefanaan manusiawi (Kej. 3:19; 18:27), agar manusia menyesali diri dan bertobat (Yos. 7:6; 2 Sam. 13:19; Est. 4:3; Ayb. 2:12; Yes. 58:5-7; Yeh. 27:30; Dan. 9:3; Yun. 3:6; bnd. Yl. 2:12-13; Mrk. 1:15). Simbolisasi abu sudah diletakan di meja altar. Berdasarkan tradisi, abu yang digunakan merupakan abu dari daun palem yang telah digunakan pada perayaan Minggu Palma di tahun sebelumnya.

Saat teduh

PENGANTAR KEBAKTIAN

P1 : Saudara-saudara, kita bersekutu pada hari ini untuk membuka masa Prapaskah. Masa yang diberikan bagi kita untuk menyesali segala dosa kita sehingga kita bisa hidup lebih dekat dengan Kristus. Waktu untuk berefleksi serta masa pertobatan batin untuk persiapan ke dalam karya agung keselamatan dari Tuhan. (Jemaat diundang berdiri dan menyanyikan kidung pembuka)

PUJIAN PEMBUKA - KJ 454:1-3 “Indahnya Saat Yang Teduh”

1. Indahnya saat yang teduh menghadap takhta Bapaku: kunaikkan doa padaNya,sehingga hatiku lega. Di waktu bimbang dan gentar,jiwaku aman dan segar; „ku bebas dari seteru di dalam saat yang teduh.

2. Indahnya saat yang teduh dengan bahagia penuh. Betapa rindu hatiku kepada saat doaku. Bersama orang yang kudus kucari wajah Penebus; dengan gembira dan teguh kunanti saat yang teduh.

3. Indahnya saat yang teduh penampung permohonanku kepada yang Maha benaryang bersedia mendengar. Sejak kulihat wajahNya,„ku yakin pada firmanNya dan menyerahkan bimbangku di dalam saat yang teduh.

AJAKAN BERIBADAH

PF : Aku akan memashyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat
U : kamu yang takut akan TUHAN pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!
PF : Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, (Mzm. 46:2-4)
U : dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya. (Mzm 22:23-25)

NAS PEMBIMBING

PF : Kebaktian Rabu Abu ini bertema “Perendahan Diri Menghasilkan Pertobatan Sejati” dengan nas pembimbing diambil dari 1 Petrus 5:6 yang berkata“Karena itu rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya”

U : Menyanyikan PKJ 172 “Di Heningnya Malam Ini”
Di heningnya malam ini,tulus dan rendah hati, bertelut berdoa padaMu;inilah bisik kalbu: Apa yang aku miliki,tubuh dan jiwa ini, kuserahkan hanya padaMu,kurban persembahanku. Walau „ku berdosa,walau ternoda, tetapi darah yang kudust‟lah sucikan diriku. Dan jati diriku kinibukan diriku lagi, melainkan Kristus Tuhankuhidup dalam diriku.

DOA (Duduk)

P2 : Mari kita berdoa:
“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhuk yang hidup.”
U : Ya Tuhan, kami adalah debu, yang hidup karena anugerah-Mu
P2 : “Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga.”
U : Ya Tuhan, kami adalah debu, yang tidak layak dihadapan-Mu
P2 : “Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: “Kembalilah, hai anak-anak manusia!”
U : Ya Tuhan, kami adalah debu, dan akan kembali menjadi debu
P2 : “Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.”
U : Amin

PUJIAN PERSIAPAN PELAYANAN FIRMAN - NKB 2:1,4 “Hai Mari Sembah”

Hai mari sembah Yang Mahabesar
Nyanyikan syukur dengan bergemar
Perisai umatNya yang Mahaesa
Mulia namaNya takhtaNya megah
UmatMu lemah dan dari debu
Tetap memegang janji-Mu teguh
Kasih setia-Mu berlimpah terus
Ya Khalik, Pembela dan Kawan kudus!

PELAYANAN FIRMAN

Doa Epiklese

Pembacaan Alkitab: Matius 6:1-6; 16-21
(Setelah pembacaan Firman)
PF : Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memelihara dalam hidupnya.
U : (Menyanyikan Hosiana 3 x)

Khotbah

Saat teduh

PROSESI PENERIMAAN ABU

PF : Mari kita berdoa: Allah yang mahabesar; Engkau menciptakan kami dari debu bumi ini. Maka jadikanlah abu ini sebagai tanda atas kefanaan dan kerentanan kami sebagai manusia.Bersama dengan itu kami juga diingatkan kembali bahwa kami diselamatkan hanya oleh anugerah Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.

(Umat diundang untuk maju ke depan dan menerima peneraan abu di kening oleh Pelayan Firman membentuk tanda salib. Saat abu dioleskan PF berkata: “Ingatlah, kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu” (Kejadian 3:19)

(Umat yang menerima peneraan abu terakhir, menerakan abu kepada PF)

(Setelah seluruh umat menerima peneraan abu di kening, diundang berdiri dan mengucapkan doa bersama)

DOA diucapkan bersama-sama:

Tuhan Allah Bapa yang penuh rahmat, kami datang menghadap hadiratMu seraya memohon
Pimpinlah kami agar dapat menaati-Mu dengan sepenuh hati
Meneladani Kristus dalam hidup kami
Mengendalikan diri dari segala hawa nafsu
dan kecenderungan dosa kami
Bantulah kami agar makin murah hati, menghargai orang lain dan menguasai diri
Tolong kami agar senantiasa bersyukur atas setiap pemberian-Mu
Agar lebih tekun dalam memberi dan tidak mudah mengeluh akan kesusahan hidup
Sebab Engkau pun tidak pernah mengeluh
atas penderitaan yang Kau alami
Kiranya Tuhan memampukan kami melakukan semuanya.
Dalam nama Kristus Yesus, Tuhan kami.
Kami telah berdoa. Amin.

PERSEMBAHAN (duduk)

P3 : Saat ini kita diajak untuk memberikan persembahan. Sebelum itu, dengarlah nas Alkitab yang menjadi dasar pemberian kita yang diambil dari Mazmur 96:8 “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!”

Pujian Persembahan - KJ 367:1-3 “Pada-Mu Tuhan dan Allahku”

1. PadaMu, Tuhan dan Allahku,kupersembahkan hidupku: dariMu jiwa dan ragaku,hanya dalamMu „ku teduh. Hatiku yang Engkau pulihkanpadaMu juga kuberikan.
2. Di dalam Yesus Kaunyatakan,ya Bapa, isi hatiMu: curahan kasih, kesukaanEngkau limpahkan bagiku. Andaikan orang menyadari,niscaya, Tuhan, Kau dicari.
3. Kumuliakan kuasa kasih,yang dalam Yesus terjelma; „ku berserah sebulat hatidi dalam arus rahmatNya. Diriku tak kuingat lagi,lautan kasih kuselami.

Doa Persembahan (Berdiri)

P3 : Ya Allah yang penuh kasih dan rahmat, perkenankan kami umat-Mu yang telah dimuliakan melalui pengorbanan Kristus, memuliakan Tuhan melalui persembahan yang kami himpunkan. Kiranya Tuhan berkenan menerima dan menguduskan persembahan ini, bersama dengan tubuh kami, agar selalu rela untuk memberi dan mengucap syukur.Amin.

PUJIAN PENGUTUSAN - PKJ 258:1-2 “Kuingin Selalu Dekat padaMu”

1. „Ku ingin selalu dekat padaMu,mengiring Tuhan tiada jemu. Bila Kaupimpin jalan hidupku,tidak „ku takut „kan s‟gala set‟ru.
Refrein: O Jurus‟lamat, pegang tanganku:bimbinganMu itu „ku perlu. B‟ri pertolongan kuat kuasaMu.O Tuhan Yesus, pegang tanganku!
2. Gelap perjalanan yang aku tempuh,namun teranglah dalam jiwaku. Susah sengsara kini kud‟rita;damai menanti di sorga baka.

PENGUTUSAN DAN BERKAT

PF : Saudara, masukilah masa refleksi dan pertobatan batin ini dengan mata hati tertuju kepada Allah.
U : Kami akan mengarahkan mata hati kami kepada Tuhan
PF : Lakukanlah dengan sukacita dan penuh penyerahan diri, sambil memuliakan Tuhan
U : Syukur kepada Allah

PF : Kini terimalah berkat Tuhan:
“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dan dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” (Roma 15:13)
U : Amin ... amin ... amin (dinyanyikan menurut KJ 478c)

Saat Teduh

CATATAN:

1. Abu dalam kebaktian Rabu Abu dibuat dengan membakar daun palem yang telah disimpan dan dikeringkan dari Minggu Palmarum tahun lalu. Bila jemaat belum menyimpan daun palem (dalam pengertian sebelumnya belum mengikuti rangkaian masa raya paskah) dapat mencari daun palem kering lainnya sebagai pengganti. Daun palem tersebut dibakar, lalu abu sisa pembakaran itu dihaluskan dan dicampur sedikit minyak zaitun.
2. Pakaian yang dikenakan oleh Pendeta adalah clerical collar, sedangkan pakaian Majelis Jemaat menyesuaikan.

ALTERNATIF PENERIMAAN ABU

1. Bila dilakukan secara daring, abu sudah tersedia di rumah; maka tata cara peneraan abu dilakukan oleh kepala keluarga kepada anggota keluarga dengan cara yang sama seperti di atas; kepala keluarga menerakan abu yang membentuk tanda salib di kening anggota keluarga dan orang terakhir yang menerima peneraan abu, menerakan abu di kening kepala keluarga. Saat menerakan abu mengucapkan, “INGATLAH KAMU ADALAH DEBU DAN AKAN KEMBALI MENJADI DEBU.”

2. Bila tidak bisa dilakukan seperti alternatif cara No. 1 di atas, maka Pelayan Firman yang melayani secara daring melakukan gerakan peneraan abu (tanpa harus ada abu) sambil mengatakan “INGATLAH KAMU ADALAH DEBU DAN AKAN KEMBALI MENJADI DEBU”, yang dapat dilihat oleh seluruh anggota jemaat yang mengikuti kebaktian secara daring di layar gawainya masing-masing.
PF (sambil melakukan gerakan membentuk tanda salib, mengatakan, “INGATLAH KAMU ADALAH DEBU DAN AKAN KEMBALI MENJADI DEBU.”
U Kami adalah debu dan akan kembali menjadi debu. Amin.

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>